Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat ini mendekati angka Rp 13.700. Penguatan dolar AS terhadap rupiah ini dipicu karena 2 hal.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menilai langkah Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) mungkin menaikkan tingkat bunga sekitar Juni atau Juli nanti, kemudian memicu spekulasi di pasar.
“Satu memang spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin menaikkan tingkat bunga sekitar Juni atau Juli. Ada kemungkinan naiknya dua kali dalam setahun ini. Jadi itu masih kemungkinan, itulah yang dijadikan bahan spekulasi,” katanya pada acara kampanye layanan pajak online di Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (29/5/2016).
Alasan kedua, adanya peningkatan transaksi dolar di dalam negeri dikarenakan perusahaan asing akan membayarkan dividen berbentuk valuta asing.
“Kedua kebutuhan dalam negeri karena perusahaan asing banyak bayar dividen pasti ada kebutuhan dolar, itu aja,” sebutnya.
Namun, Bambang menampik penguatan dolar AS terjadi karena meningkatnya arus modal asing yang keluar dari pasar modal Indonesia.
“Nggak. Itu biasa keluar masuk itu,” sebutnya.