JAKARTA, sorotindonsia.com – BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) glorifikasi pelepasan ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan ditempatkan ke Jerman dan Korea Selatan (Korsel) untuk skema G to G di Jakarta, Senin (28/8/2023).
“Hari ini, 379 orang PMI diberangkatkan ke Korsel untuk bekerja. Selain itu ditambah dengan 20 orang secara simbolis kita lepas ke Jerman yang sedang melakukan orientasi pra penempatan, juga sebanyak 48 CPMI (Calon PMI) yang melakukan persiapan-persiapan juga ke Korea yang kita harapkan dalam waktu sebulan ini sudah berangkat juga,” kata Deputi Penempatan dan Perlindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI, Lasro Simbolon dalam keterangannya.
Lasro menyebut banyak nilai plus atau hal positif yang diterima para PMI, selain benefit (gaji), negara juga menerima devisa. Itu sebabnya, Lasro menyebut para PMI sebagai pejuang devisa negara.
“Bahwa mereka ini pejuang keluarga, pemberani, pahlawan devisa. Dari pemberangkatannya saja harus kita hormati. Anda spesial, warga negara pemberani, pejuang keluarga,” ungkapnya.
Langkah BP2MI, dengan memberangkatkan para PMI secara prosedural dengan keahlian yang dimiliki, secara langsung mengajak calon para pekerja lainnya untuk berani mendaftar dan tidak melalui jalur ilegal. Apalagi sampai menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang saat ini marak diberantas oleh Polri.
“Mereka kalau berangkat dengan proses yang benar, resmi, prosedural, memiliki kapasitas, pelatihan dilalui, sertifikasi bahasa, lulus tes berhasil, mereka adalah duta bangsa dan negara hadir sejak awal sampai mereka kembali nanti. Sampai purna, sampai nanti kembali. Supaya orang-orang, warga kita, jangan jadi korban dugaan nonprosedural, korban bujuk rayu di luar sana,” beber Lasro.
Sejauh ini, sudah lebih dari 8.500 PMI berangkat ke Korea dengan skema G to G. Ini merupakan data dari awal tahun 2023. Atas capaian ini, Pemerhati Pekerja Migran Indonesia (PMI) Yuni Andrawati memuji kinerja Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani. Dia menilai, banyak perubahan dan terobosan yang dilakukan Benny. Terutama dalam memberikan pelindungan dan pelayanan kepada PMI.
“Saya tidak kenal dengan Pak Benny, tapi saya kenal dengan beliau karena melihat kebijakannya yang berpihak kepada PMI, ini yang harus kita hargai,” kata Yuni usai menghadiri pelepasan 379 PMI dalam sektor fishing dan manufaktur ke Korea Selatan di Hotel Paninsula, Jakarta.
Mantan PMI asal Hongkong itu mengatakan, salah satu contoh kinerja Benny yang dirasakan langsung oleh PMI adalah pengadaan fasilitas lounge di sejumlah Bandara.Hal tersebut menjadi bukti negara melalui BP2MI memberikan perlakuan hormat kepada PMI sebagai pahlawan devisa. Juga di masa kepemimpinan Benny Rhamdani yang juga Wakil Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), saat ini para sindikat penempatan ilegal atau perdagangan manusia dan para rentenir yang memeras PMI, disikat tanpa pandang bulu.
“Saya melihat ini terobosan luar biasa, bayangkan Pak Benny sejauh ini sudah mengungkap sejumlah pelaku perdagangan orang. Pak Benny tidak pandang bulu, semua diungkap,” ujarnya.
Yuni juga mengenang saat pertama kali bertemu Benny Rhamdani di Hongkong. Waktu itu ia meninjau dan melihat langsung kondisi PMI yang ada di Hongkong.
Dia mengaku berbincang banyak dengan Benny terkait dalam memberikan pelindungan dan pelayanan kepada PMI.
“Setelah Pak Benny pulang dari Hongkong, beliau langsung gerak cepat, semua pimpinan BP2MI langsung dikumpulkan, mencari solusi agar kebijakan berpihak kepada PMI. Lebih menariknya lagi, rapat itu disiarkan melalui live, ini pertama kali pimpinan BP2MI saat rapat melakukan live. Luar biasa memang Pak Benny, saya acungkan jempol,” ucapnya.*