Diperkirakan ratusan ribu orang massa yang tergabung dalam aksi damai umat islam terkait kasus Yang dianggap sebagai penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok sejak Jumat pagi 4/11/2016 memadati kawasan Masjid Istiqlal, Patung kuda, Monas dan Istana Negara demi satu tuntutan meminta Presiden Jokowi agar segera ditangkap dan diadili
Jakarta—Pantauan SII di lapangan massa pengunjuk rasa mengalir membanjiri masjid Istiqlal sejak malam harinya Kamis 3/11/2016. Massa yang bermalam di Masjid Istiqlal kebanyakan dari luar daerah di Indonesia seperti Sulawesi, Aceh Sumbar, Bali, Jatim, Jateng,Lampung Jabodetabek. Serta daerah lainnya.
Aliran massa semakin membludak usai pelaksanann ibadah shalat jumat baik yang dilakukan di masjid istiqlal, di sepanjang jalan kawasan patung kuda,monas dan masjid terdekat seperti masjid cut mutiah, al ihsan, dan msdjid di DDI (Dewan Dakwah Indonesia) kramat Raya dan masjid terdekat lainnya. Setelah itu ribuan massa melakukan long march menuju istana negara. Pekikan takbir, tahlil dan shalawat dikumandangkan massa di sepanjang perjalanan. Masing- masing kelompok via korlapnya melakukan orasi dengan inti tuntutan yang sama ” Mengadili Ahok sang penista agama”. Sampai dengan senja menjelang maghrib sampai dengan ba’da maghrib usai massa melaksanakan ibadah shalat maghrib di jalan atau di tempat masing-masing situasi masih lengang, damai dan tertib. Tak ada tanda-tanda adanya kericuhan ataupun bentuk anarkisme. Massa ingin menunjukkan kepada publik bahwa aksi mereka adalah aksi damai yang penuh dengan aroma kesejukan bahwa islam itu adalah agama cinta kasih rahmatan lil alamin. Aksi Damai juga dijadiri oleh tokoh-tokoh MUI, Tgk Zulkarnain, Ketua umum.Ftont Pembela Islam/FPI Habib Riziq,Dai kondang Aa Gym, Arifin Ilham, tokoh politik Amien Rais, wakil DPR RI Fadlizon dan tokoh agama islam lainnya.
Wapres JK Menerima perwakilan pengunjuk rasa
Dikarenakan Presiden Jokowi tidak berada di istana dan tengah berada di Cengkareng untuk meninjau proyek kereta api cepat di bandara soeta sehingga sehingga Wakil Presiden Jusuf Kalla menemui perwakilan massa demo 4 November. Pertemuan digelar secara tertutup di Kantor Wapres.
Pertemuan ini diikuti perwakilan demo Bachtiar Nasir, Misbah dan sejumlah pejabat negara di antaranya Menko Polhukam Wiranto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo termasuk Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Pertemuan digelar sekitar pukul 17.40 WIB, Jumat (4/11/2016) di Kantor Wapres Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Sebelumnya perwakilan demo ini lebih dulu masuk ke Istana Merdeka.
Di Istana Merdeka tampak anggota Komisi III DPR yakni Aboe Bakar Al-Habsy, Arsul Sani juga Taufiqulhadi. Ada juga Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto.
Sebelumnya perwakilan demonstran menolak ditemui Wiranto.
“Awalnya kita siapkan satu tim untuk bertemu dengan mereka, Menko Polhukam, saya dan beberapa orang menteri, ada juga DPR dan DPD, jadi lengkap lah pemerintah,” kata Wiranto.
Wapres JK mengatakan bahwa pemerintah sudah meminta pihak Polri selaku penegak hukum agar kasus ini segera diproses. ” Pihak pemerintah meminta polri agar kasus sdr. Ahok ini segera diproses secepatnya dan tegas”. ujarnya.
Detik-detik Kericuhan
Amatan SII sekitar pukul 19.30 wib, dimana ada sebagian massa mengalir meninggalkan kawasan istana untuk kembali pulang, setelah mendengar hasil pertemuan perwakilan mereka dengan wapres JK. Selang beberapa saat kemudian di kerumunan massa ada sekelompok massa yang menyusup berteriak “maju jangan mundur”. Situasi makin memanas, karena massa ini mulai menyerang dengan menggunakan kayu terhadap barisan barikade petugas kepolisian. Kontan saja memancing massa lainnya untuk melakukan penyerangan.
Situasi makin tak terkendali aksi-aksi dorong mendorongpun terjadi. Akibatnya pihak kepolisian mengeluarkan tembakan peringatan dan gas air mata ditambah tembakan air deras dari meriam water canon mengakibatkan massa kocar kacir, ada yang masih bertahan, ada yang lari menghindar tembakan gas air mata, sebagian massa lari ke arah monas dan masjid istiqlal serta ke arah patung kuda. Dikabarkan diantaranya ada yang melakukan tindakan anarkisme dan kekerasan seperti pembakaran mobil, pengrusakan gedung milik pemetintah dan swasta. Amatan tim SII
Sekitar pukul 20:46 suasana depan Istana mulai Kondusif dan efek gas air mata masih terasa sampai dalam Istana Aksi serang menyerang antara petugas Polisi dengan Tembakan Gas Air Mata dan Massa membalas dengan lemparan batu membuat siasana nyaris tak terkendali. Sekitar pukul 20:21 Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku Panglima TNI turun dan berseru di tengah-tengah agar semua pihak menahan diri karena kita adalah saudara. Jenral Gatot didampingi Jendral pol Tito Karnavian menyerukan agar pihak polisi menghentikan tembakan dan massa agar kembali pulang dengan tertib. ” Kita adalah saudara, semua pihak dapat menenangkan diri”. Ujar Gatot. Sebelumnya Jendral Tito Karnavian selaku Kapolri memberi pernyataan bahwa permasalahan terkait kasus dugaan penistaan agama akan dan sedang diproses pihak Polri. “Saya meminta semua tenang dan menjaga aksi damai ini”.Ujar Tito.
Kerugian materiil dan korban
Dilaporkan kericuhan yang terjadi pada aksi damai 4 Nopember di depan istana mengakibatkan kerusakan materiil sbb :
1. Ford Sound Sabhara No.Pol. 5033-28VII rusak kaca samping kanan pecah;
2. Ford Barier Sabhara No.pol. 5009-28VII pecah kaca samping kanan bagian belakang terbakar;
3. Truk Barier No.pol. 1034-28VII dibakar hangus;
4. Ford Barier (No.pol. tdk diketahui hangus terbakar);
5. Ford SPKT No.Pol. 25-VII kaca depan samping kiri pecah;
6. Ambulance Biddokkes No.Pol. 2220-VII kaca belakang dan samping kanan pecah;
7. Ford Korbrimob No.Pol. 1919-14 kaca depan kiri pecah;
8. Xtrail TNI No.pol 501-03 kaca depan pecah;
9. Mazda Lantas No.Pol. 121878-VII kaca belakang pecah;
10. Hyundai No.Pol. B-1301-RFP kaca belakang pecah;
11. Lancer No.Pol. 1203-VII kaca belakang pecah;
12. Avanza No.Pol. 12022-VII kaca belakang pecah;
13. Everest No.Pol. B-1694-TJB kaca belakang pecah;
14. Lancer B-1561-QH kaca belakang pecah;
15. Pajero No.Pol. B-1816-RFD kaca belakang pecah;
16. Ford S Sarpras No.pol. 2274-07 Pecah kaca belakang;
17. Hyundai Nopol B-1470-RFP pecah kaca belakang;
16. Lancer Nopol 2-28VII pecah kaca belakang;
17. Fortuner Nopol B-1572-EA pecah kaca belakang;
18. Ford TNI Nopol 14-34 pecah kaca samping kanan belakang.
Sejauh ini dilaporkan terdapat 1 orang korban jiwa, akibat sesak nafas terkena gas air mata, korban diketahui bernama M. Syahrie bin Umar warga perumahan Binong Permai blok F14 No 24, Tangerang. Almarhum saat mengalami sesak nafas setelah terkena gas air mata langsung dievakuasi di RS Gatot Subroto. Dan pihak yang berwenang hingga kini masih menyelidiki penyebab kematiannya.. Selain itu puluhan orang mengalami Korban luka ringan baik dari massa maupun aparat keamanan. Dilaporkan tidak sedikit massa mengalami pingsan dan sesak nafas akibat gas air mata namun semua dapat diatasi oleh petugas medis serta afa yang dibawa ke RS terdekat seperti RS Budi Kemuliaan untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Kemungkinan Aksi Lanjutan
Hingga berita diturunkan situasi makin aman dan kondusif sebagian massa aksi kembali ke daerahnya masing-masing. Sebagian lagi masih bertahan di masjid istiqlal, karena ada kemungkinan massa aksi akan melakukan unjuk rasa di gedung DPR RI Jakarta.Menurut sumber FPI yang tidak mau disebut namanya bahwa unjuk rasa akan dilakukan ke gedung DPR RI Senayan. “Kami masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pimpinan FPI Pusat, baru kami bergerak”.Ujarnya.
Namun berdasarkan keterangan yang dihimpun oleh tim SII, semua bergantung dari komitmen pemerintah dan pihak penegak hukum terkait proses hukum Ahok yang diduga melakukan penistaan agama. Bahtiar Nasir salah seorang perwakilan pengunjuk rasa berharap kepolisian bertindak tegas dalam mengusut kasus yang menjerat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok terkait dugaan penistaan agama
“Setelah bicara dengan Pak Wapres, tentu mewakili Presiden, mudah-mudahan bahwa proses hukum akan diproses secepatnya dan tegas,” kata Bachtiar seusai pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat (4/11/2016) petang.
Dalam pertemuan itu, Bachtiar didampingi Ustaz Zaitun dan Ustaz Misbah.
Dalam pertemuan tersebut, menurut JK, Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian menjanjikan penyelesaian kasus Ahok rampung dalam dua minggu.
Perkembangan Pasca Aksi Di Istana Negara
Banyak para pengunjuk rasa yang masih bertahan dan bermalam di Masjid Istiqlal dan kawasan Monas Jakarta. Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh tim SII bahwa ribuan massa mendatangi gedung DPR/MPR RI di Senayan Jakarta sejak malam hari usai kericuhan yang terjadi di istana negara.
Keesokan harinya
Zulkifli Hasan selaku Ketua MPR RI bersama Anggota Komisi III DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, Aboebakar Al Habsyi dan Muchlisin menemui ribuan demonstran yang tergabung Aksi Bela Islam di Gerbang Depan Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu dinihari (5/11).
Sufmi Dasco Ahmad, Aboebakar Al Habsyi dan Muchlisin datang lebih awal. Mereka berbincang dengan Bachtiar Nasir dan Ali Muchtar Ngabalin di gerbang yang masih digembok. Aboebakar meminta para pendemo untuk pulang ke kediamanya masing-masing. Diapun menjamin akan mengawal proses hukum terhadap Ahok.
“Kalau setuju, kita siapkan kendaraan,” imbau pria yang karib disapa Habib ini.
Bachtiar Nasir menimpali. Dia bilang mereka tak akan pulang sebelum ketemu dengan salah satu pimpinan DPR ataupun MPR.
“Kalau disuruh pulang mereka ga akan pulang. Tapi kita konsisten dengan damai, tapi kita akan duduk disini, kita konsisten kita ga akan melawan walaupun dipukul. Perlawanan kita adalah dengan tidak melawan,” ujarnya.
Sesaat kemudian Zulkifli Hasan datang dan menemui ke-8 perwakilan,
Zulhas menjelaskan bahwa sikap pemerintah sudah jelas bahwa mereka akan menindaklanjuti kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Udah dengar kan, bahwa ini akan ditindaklanjuti secara adil tegas dalam tempo yang disepkati itu dan itu atas perintah Bapak Presiden. Artinya yang tadi disampaikan Wapres disamping Menkopolhukam dan sebagainya itulah keputusan pemerintah. Kan tadi Pak Wapres dan Pak Presiden udah pidato,” jelasnya.
Mendengar penjelasan Zulhas, Aboebakar Alhabsyi mengungkapkan bahwa dirinya sempat menawarkan untuk menyediakan sejumlah bus untuk para pendemo.
“Tadi diusulkan, kalau memang mau kembali, ini ada sepuluh atau berapa belas bus disiapkan, tinggal diarahkan, taruh dimana dulu. Inikan ga mungkin pulang gini aja. Ini orang daerah, ini masyarakat boss,” jelasnya yang diiyakan Zulhas.
Bachtiar Nasir dan Ali Muchtar Ngabalin kemudian meminta waktu untuk berbincang dengan Imam Besar Habib Rizieq dan para ulama lainnya yang tengah menunggu diantara para pendemo.
Beberapa menit kemudian, Bachtiar Nasir dan Ali Muchtar Ngabalin kemudian menyampaikan bahwa beberapa delegasi pengunjukrasa ingin berunding dengan Zulhas dan beberapa Anggota DPR RI. Zulhas pun mengiyakan.
(bhq)