United Asian Debating Championship (UADC) merupakan sebuah ajang kompetisi debat parlementer bahasa Inggris tahunan yang diselenggarakan untuk perguruan tinggi seluruh Asia. Debat parlementer sendiri merupakan olah raga intelektual dimana dua sisi bertentangan saling mempertahankan kedudukannya terhadap suatu mosi (kasus).
Bandung.SI– Ajang kompetisi debat prestisius di Asia, dinamakan Bandung UADC (United Asian Debating Championship) digelar dari tanggal 27 Mei hingga 2 Juni 2018 di Hotel Holiday Inn, Jl. Dr. Djunjunan, Kota Bandung.
Acara ini diselenggarakan oleh Student English Forum Institut Teknologi Bandung (SEF ITB) bekerjasama dengan Broadway Entertainment Group sebuah EO ternama Jakarta garapan William Ernest Silanoe.
Menurut Josephine Gita Asaria selaku Panpel dari SEF ITB, bahwa acara ini sudah terselenggara sejak tahun 2008, yang bertujuan sebagai sarana edukasi dan pertukaran kultur budaya. “Yaa..sebagai edukasi aja, dan semakin mempererat persahabatan dan pertukaran kultur budaya”, ujar Gita panggilan akrab asal Jakarta ini.

Gita yang juga mahasiswi semester akhir Teknik Industri ITB ini mengungkapkan, kali ini Bandung UADC 2018 telah mengumpulkan 60 tim dari 12 negara, yang masing-masing tim terdiri dari 3 orang. “Ada 12 negara yang ikut serta, jadi ada 60 tim”, ungkapnya.
12 negara peserta tersebut adalah University of Singapore, (NUS), Singapore Management University (SMU), University of Malaya, University of Philippines, Dilman Philippines, Bangladesh, Afghanistan, Nepal, China. Thailand, Nepal, Vietnam, Kamboja dan Indonesia.

Sejarah Debat Parlementer
Di dunia, perlombaan debat parlementer sarat merupakan kegiatan yang prestisius. Awalnya lomba ini dikenal dengan nama World Universities Debating Championship (WUDC) diikuti oleh dari 300 tim setiap tahunnya.
Debater dari universitas ternama seperti Harvard University, Oxford University, Cambridge Universtiy mengirim banyak tim dan menjadi kompetitior ulung setiap tahunnya. Di Asia sendiri telah dilaksanakan sejak sekitar tahun 2008. Tahun 2018 ini Indonesia menjadi tuan rumah UADC.
Sponsor Dan Dukungan
Menurut Gita acara ini didukung oleh pihak Kementerian Budaya dan Pariwisata dan beberapa donatur dari perusahaan swasta. Pasalnya penyelenggaraannya sendiri bagi peserta dipungut biaya senilai Rp. 4.000.000-. “4 juta itu untuk akomodasi hotel, makan dan lain-lain” Ujarnya. Selain itu dukungan dari Kemenbudpar juga menjadikan acara ini untuk meningkatkan potensi pariwisata di Indonesia, khususnya di Bandung dan Jawa Barat.




Pre-eliminasi dan Tim Debater terbaik serta The best speaker
Sejak tanggal 27 Mei, forum ajang debat sudah melampaui 8 round, dimana pada saat penutupan nanti (2/6) akan dipilih 1 tim debat terbaik dan 10 the best speaker dari 60/12 negara peserta, dan akan mendapatkan medali penghargaan.
Selain itu pemilihan tim dan peserta terbaik tersebut berdasarkan proses pre-eliminasi setiap harinya yang ditentukan oleh para juri yang qualified dari masing-masing negara. Tentunya, hal inilah yang menjadi kebanggaan yang prestisius bagi tim dan peserta terpilih sekaligus kebanggaan negara. (Bhq-Aswin)





