Kombes Pol Drs. Armensyah Thay mengatakan bahwa ancaman narkoba di
provinsi itu sudah mencapai di segala lini. 17 Maret 2016 pukul 10.32 Wib, telah diperoleh informasi Kepala Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Aceh Lebih lanjut Armensyah mengatakan:
- Tidak hanya Aceh, tetapi ancaman tersebut sudah merambah di seluruh wilayah Indonesia.
- Presiden RI Joko Widodo sudah menyatakan Indonesia darurat narkoba. Karena itu, semua pihak harus terlibat aktif mencegah ancaman bahaya narkoba tersebut.
- Jika narkoba terus menggerogoti anak bangsa negara, maka suatu saat Indonesia hancur karena narkoba. Narkoba tidak hanya merasuki orang biasa, tetapi sudah di segala lini. seperti akademisi, pejabat pemerintahan, bupati, nelayan, pelajar, bahkan oknum anggota TNI maupun Polri juga ada yang menggunakannya.
- Mencegah narkoba harus dimulai dari pribadi masing-masing. Setelah itu, bentengi keluarga, dan lingkungan sekitar dari bahaya narkoba.
- Ybs. mengingatkan jangan bermain-main dengan bahaya narkoba. Jika seseorang terlibat narkoba, maka keluarga ikut hancur. Sebab, narkoba ini sumber kejahatan dan penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS.
- Beberapa waktu lalu ada orang tua mendatangi BNNP Aceh. Orang tua itu menceritakan anak perempuannya terjangkit HIV. Padahal, anak perempuan itu hanyalah seorang istri yang aktivitasnya di rumah saja. Setelah ditelusuri, penyakit itu berasal dari suaminya yang suka pakai narkoba dan pesta seks. Yang disesali, istrinya hanya di rumah turut menerima dampaknya.
- Rehabilitasi pencandu narkoba tidak mampu menyembuhan. Rehabilitasi hanyalah untuk menghibur mereka yang terjebak narkoba.Ujung-ujungnya, pengguna narkoba itu akan gila. Karena itu, cegahlah penyalahgunaan narkoba ini mulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar.