Di negara kita yang mayoritas diisi masyarakat Muslim, alkohol adalah hal yang akan membuat kita melanggar norma jika kita mengonsumsinya. Namun seketat apapun norma mengaturnya, kasus-kasus di mana alkohol menghancurkan seseorang selalu tetap terjadi di seluruh penjuru Indonesia.
Banyak hal yang tak bisa dipungkiri dari mengonsumsi alkohol, mulai dari membuat kita lebih rileks, lebih mudah bersosialisasi, serta terkadang alkohol adalah ‘rahasia’ seseorang untuk mendapat pasangan.
Namun reaksi alkohol di tubuh kita tak sesederhana itu. Banyak sekali hal-hal berbahaya yang bisa didapatkan ketika kita ‘menenggak’ minuman memabukkan tersebut. Banyak yang beranggapan bahwa alkohol tak seberapa berbahaya jika dikonsumsi secara bertanggung jawab. Namun terkadang alkohol bisa berbahaya ketimbang berbagai narkoba yang ilegal, tanpa sama sekali kita sadari.
Berikut beberapa alasan yang dapat mengingatkan kita betapa berbahayanya alkohol bagi tubuh kita.
5 Alasan alkohol adalah hal terburuk yang pernah ada
1. Alkohol adalah faktor utama ‘penghancur’ kebahagiaan
Mungkin Anda sering merasa bahwa Anda dapat mengendalikan ‘nafsu’ Anda dalam mengonsumsi alkohol, sehingga kecanduan tidak akan terjadi. Namun hal ini cukup berbeda dengan sebagian besar orang lain.
Karena menurut Grant Study, sebuah studi terpanjang yang pernah dilakukan manusia yakni dalam 75 tahun, hasil utama dari penelitian ini adalah “kecanduan alkohol adalah sebuah ‘masalah’ dan sebuah kekuatan yang dapat merusak.” Studi yang dilakukan Fakultas Kedokteran dari Harvard ini benar-benar ‘mengikuti jejak’ hidup dari 200 partisipan yang merekam kesehatan fisik dan emosional dari partisipan tersebut.
Dalam update terbaru dari studi ini, yang dibukukan dengan judul “Triumphs of Experience,” sang penggagas studi ini, George Vaillant, mengungkapkan bahwa alkohol adalah salah satu faktor kunci yang merusak kehidupan seseorang. Padahal banyak sekali faktor dan aspek dalam penelitian ini yang penting, seperti intelejensia, pandangan politik, serta perhatian orang tua semasa kecil. Namun tetap alkohol adalah penyebab utama nomor satu dari rusaknya hidup seseorang.
Dalam penjelasannya, kecanduan alkohol adalah penyebab utama dari perceraian, ketidak seimbangan mental atau ‘Neurosis,’ serta depresi. Bahkan, kecanduan alkohol biasanya ada dibalik berbagai permasalahan mental. Belum lagi, jika digabung dengan rokok, keduanya adalah penyumbang terbesar kematian dini.
2. Alkohol merupakan salah satu ‘pembunuh’ nomor satu
Tanpa menunjukkan banyak data saja, kita sudah sering melihat berita tentang ‘sekawanan mati karena pesta miras,’ atau ‘seorang pria meninggal setelah menenggak miras oplosan,’ atau semacamnya di berbagai media. Hal ini menunjukkan bagaimanapun alkohol memang berbahaya.
Data yang paling mengerikan sebenarnya ada di Amerika Serikat, di mana di negeri Paman Sam tersebut 88.000 orang meninggal tiap tahunnya karena kecanduan alkohol. Bahkan alkohol secara resmi lebih mematikan ketimbang perang. Di Inggris pun demikian, karena dilansir dari BBC, seorang ilmuwan ternama Inggris bernama David Nutt menyatakan bahwa alkohol adalah penyebab utama kematian warga Inggris usia 16 hingga 60 tahun.
Alasannya? Paling banyak adalah liver, konsumsi terlalu banyak serta keracunan secara tidak sengaja. Selain itu, kecelakaan ketika mabuk juga salah satu faktor besar, di mana sepertiga dari kecelakaan disebabkan oleh pengendaranya yang mabuk. Bahkan jika kita ambil data yang ada di Amerika Serikat lagi, di mana lalu lintas tak sepadat di Indonesia, rata-rata tiap 51 menit ada orang meninggal karena kecelakaan disebabkan mabuk.
3. Alkohol adalah salah satu penyebab terjadinya pelecehan seksual
Terjadinya pelecehan seksual seringkali diasumsikan dengan seseorang yang ada dalam pengaruh alkohol. Mungkin hal ini tak selalu benar, sehingga hal ini butuh dibuktikan statistiknya dengan penelitian.
Dalam sebuah studi yang dilakukan di Harvard, yang merupakan kampus di Amerika Serikat dengan banyak sekali kasus ‘pesta mabuk-mabukan’ serta tingkat pelecehan seksual yang juga tinggi. Studi yang dilakukan oleh College Alcohol Study dari Fakultas Kesehatan Masyarakat dari Harvard ini, membagi tipe lingkungan kampus menjadi tiga, yakni tingkat mabuk-mabukan yang rendah, sedang, serta tinggi. Sebuah lingkungan dapat diklasifikasikan sebagai ‘rendah’ apabila kurang dari 35 persen dari mereka minum lebih dari lima kali dalam waktu dua minggu. Sementara ‘sedang’ jika ada 35 hingga 50 persen, serta ‘tinggi’ jika lebih dari 50 persen.
Hasil dari studi ini mencengangkan, di mana jika ada wanita dalam lingkungan ‘sedang’ serta ‘tinggi,’ resiko perkosaan meningkat 1,5 kali lebih tinggi.
Hal ini tentu adalah hal yang nyata dan serius, dan tak cuma ada di kampus. Berbagai studi dan fakta di lapangan menyatakan bahwa penyerangan atau pemerkosaan terjadi dengan rasio separuh dari pelakunya sedang dalam keadaan mabuk. Sementara banyak kasus juga memperlihatkan bahwa pelaku sengaja ‘meracuni’ minuman korban dengan alkohol.
4. Alkohol lebih banyak ‘membunuh’ remaja ketimbang narkoba
Meski tiap tahun selalu ada saja kasus yang mengaitkan penggunaan narkoba dengan remaja, seperti penggunaan ganja tiruan atau K2 yang membuat remaja Amerika Serikat kecanduan, serta kasus pemakaian narkoba sintetis bernama ‘Cloud 9’ yang banyak membuat siswa SMA di Amerika Serikat dan Kanada masuk rumah sakit.
Namun dari semua bahaya narkoba yang ada di depan mata, bahaya alkohol jauh lebih nyata dan ekstrem bagi remaja. Jika mengambil data dari Amerika Serikat, di sana tiap tahun rata-rata ada 4.300 remaja meninggal karena alkohol.
Menurut data dari organisasi non-profit Mothers Against Drink Driving (MADD), kematian remaja karena alkohol bahkan lebih banyak dari semua kematian karena narkoba ilegal jika angka tersebut dikombinasikan.
Hal ini cukup masuk akal dan nyata, karena secara psikologis para remaja masih pada usia suka ‘coba-coba,’ dan bukan tidak mungkin semua tahapan dalam kecanduan alkohol dapat mereka lalui dengan cepat karena rasa penasaran dan tanggung jawab moralnya yang masih rendah. Dampak lain seperti kecelakaan ketika mengendarai kendaraan pun juga jadi meningkat resikonya.
5. Alkohol dan kaitannya dengan kekerasan terhadap anak
Adalah sebuah fakta yang sering tak terekspos oleh media, di mana orang tua seringkali ‘menghajar’ anaknya yang masih kecil dan lemah. tak hanya itu, kejahatan seksual yang melibatkan anak di bawah umur sebagai korban ternyata juga banyak terjadi. Ternyata hal ini pun juga tak jauh-jauh dari konsumsi alkohol yang tak terkontrol.
Studi yang dihelat oleh US National Library of Medicine dari National Institutes of Health, menemukan bahwa anak-anak yang memiliki paling tidak salah satu orang tua yang merupakan seorang pecandu alkohol, akan mengalami 2 hingga 13 kali kekerasan dalam rumah. Hal ini bisa bermacam-macam, mulai dari melihat ibunya jadi korban kekerasan oleh sang ayah, melihat keluarganya hidup dalam kemiskinan, atau bahkan sang anak sendiri yang jadi korban,
Dalam setiap kasusnya, tingkatnya selalu menjadi tinggi ketika bersanding dengan meningkatnya kecanduan terhadap alkohol. Dalam penelitian yang sama, kecanduan para orang tua terhadap alkohol adalah penyebab penderitaan yang mendalam pada anak hingga mereka dewasa. (merdeka)