Reaktualisasi Nilai Pancasila Bagi Pemuda Sebagai Pilar Penyangga Jatidiri Bangsa

oleh -
Ketua DPRD Kota Semarang, H Supriyadi S.Sos., saat menjadi narasumber di acara dialog interaktif Reaktualisasi Nilai Pancasila Bagi Pemuda Sebagai Pilar Penyangga Jatidiri Bangsa
Ketua DPRD Kota Semarang, H Supriyadi S.Sos.

Semarang, [ Sorot Indonesia ] – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dinpora) bersama Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kota Semarang melaksanakan kegiatan dialog interaktif dengan topik Reaktualisasi Nilai Pancasila Bagi Pemuda Sebagai Pilar Penyangga Jatidiri Bangsa di Gedung Grahasari Balai Kelurahan Gayamsari Jalan Slamet Riyadi No 4 Kelurahan Gayamsari Kecamatan Gayamsari Semarang, Selasa (20/03/2018).

Mewakili Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Kabid Kepemudaan Drs R Budi Santoso menyatakan bahwa pemahaman pemuda terhadap pancasila dewasa ini dirasa masih kurang. Hal ini terjadi di mana kondisi di masa lalu terdapat penataran P4 pada tiap jenjang pendidikan. Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa lahirnya sumpah pemuda merupakan sebuah kesepakatan yang memunculkan nama Indonesia meskipun pada saat itu Indonesia belum lahir (merdeka-red). Ia berharap para pemuda bisa mendalami dan memaknai kepemimpinan yang sesuai dengan nilai budaya dan moralitas pancasila, “Harapan kami dengan adanya dialog semacam ini kita bisa saling terlibat dalam wawasan untuk membangun negara. Khususnya membangun kota semarang yang hebat. Memahami dan memaknai kepemimpinan yang sesuai dengan norma-norma yang ada. Baik norma budaya maupun pancasila” terangnya.

Sementara, Ketua DPD KNPI Kota Semarang, Choirul Awaludin, memberikan apresiasi dan menyatakan optimisme-nya saat pemerintah berkenan menggandeng pemuda untuk berdialog tentang Pancasila. Dikatakan, Pancasila sebagai jatidiri, pijakan bangsa ini. Adanya ideologi tanding yang berupaya menggulingkan pancasila perlu disikapi dengan bijaksana, “Kita yang hari ini hadir di sini harus yakin terhadap Pancasila” kata Awaludin. “Jadi seusai acara ini kita tidak hanya menjadikan sebagai sebuah pemahaman. Namun lebih dari itu menjadi landasan berpijak dalam kehidupan berkebangsaan” lanjutnya. Ia juga menegaskan bahwa peran pemuda di masa mendatang akan tampak nyata, “hari ini kita dihadapkan dengan adanya bonus demografi. Itu artinya pemuda hari ini adalah pemimpin di masa mendatang,” tandasnya.

Ketua DPD KNPI Kota Semarang, Choirul Awaludin di kegiatan dialog interaktif dengan topik Reaktualisasi Nilai Pancasila Bagi Pemuda Sebagai Pilar Penyangga Jatidiri Bangsa
Ketua DPD KNPI Kota Semarang, Choirul Awaludin.

Dialog interaktif dilakukan dalam bentuk panel yang menghadirkan narasumber Ketua DPRD Kota Semarang, H Supriyadi S.Sos., pengusaha muda kota semarang yang juga anggota MPI KNPI Kota Semarang, Tino Indra Wardana, dan Dosen FITK (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan) UIN Walisongo M Rikza Chamami M.Si., kegiatan diikuti lebih dari 200 orang peserta.

Makna Pancasila dan Halau Ideologi Khilafah

Rikza mengungkapkan bahwa jatidiri bangsa ini seperti 5 jari kita, pendawa lima sebagai makna lain dari Pancasila. Dikatakan kekuatan yang utuh dari kelimanya tidak bisa dipisahkan. Demikian pula pengalaman dari pancasila tidak secara sepotong-potong dan dipilah apalagi dipilih pada sila dan butir-butir tertentu. Pemahaman dan pengamalan pancasila utuh dan menyeluruh. Ia memberikan sebuah permainan sebagai simulasi dengan makna secara simbolis pancasila bisa digunakan simbol oleh semua umat beragama sebagaimana laksamana Cheng Ho atau Sam Poo Kong sebagai orang Islam bermadzhab Hanafi yang mampu mengayomi berbagai umat beragama dan membawa para penganutnya mengarungi samudra. Begitu pula Sunan Pandanaran sebagai pendiri kota semarang di masanya mengayomi semua pemeluk agama. Pria yang juga aktifis Ansor Jateng tersebut menegaskan bahwa pluralisme yang ada adalah sebuah kekuatan yang harus disatukan. Ia mengajak pada para peserta untuk meneguhkan pancasila dan siap menghalau organisasi lain yang bermaksud mengganti dengan ideologi khilafah atau negara islam.

Supriyadi, menegaskan apa yang telah dinyatakan oleh para pendiri bangsa tentang keputusan mendirikan negara ini sebagai negara yang bhineka tunggal ika. Ia mengingatkan agar para pemuda mewaspadai kota semarang dari adanya bahaya laten berbentuk ideologi khilafah, “mereka yang mengusung ideologi khilafah ini sudah tidak relevan. Ini harus kita lawan” tegasnya. Ketua DPRD Kota Semarang tersebut juga mengingatkan bahwa pancasila adalah sebuah pemersatu. Ia berharap seluruh warga terutama para generasi muda turut membantu pemerintah kota semarang dalam menunjang pembangunan yang ada. Dikatakan, peran aktif pemuda dalam pembangunan sangat dibutuhkan oleh pemerintah sesuai dengan kapasitas dan fasilitas yang telah diberikan pemerintah. Selain itu, dia juga mengungkapkan keberhasilan pemerintah kota semarang dalam penyelenggaran fasilitas yang bisa dinikmati oleh semua lapisan dan golongan masyarakat. Ia mencontohkan di antaranya program UHC-BPJS l. Yakni sebuah layanan fasilitas kesehatan gratis dari pemerintah kota semarang bagi warga kota semarang tanpa memandang profesi maupun kemapanan. Melengkapi paparan yang sudah ada, Tino megingatkan pentingnya membangun perekonomian bangsa. Ia mencontohkan adanya MEA (Masyarakat Ekonomi Eropa) yang perlu disikapi agar bangsa Indonesia perlu menjaga stabilitas perekonomian dan keamanan bangsa. (sorotindonesia.com/ARH)

Kegiatan dialog interaktif dengan topik Reaktualisasi Nilai Pancasila Bagi Pemuda Sebagai Pilar Penyangga Jatidiri Bangsa di Gedung Grahasari Balai Kelurahan Gayamsari.
Kegiatan dialog interaktif dengan topik Reaktualisasi Nilai Pancasila Bagi Pemuda Sebagai Pilar Penyangga Jatidiri Bangsa di Gedung Grahasari Balai Kelurahan Gayamsari.

Comments

comments