Ratusan Sekolah Di Kota Cimahi Nyatakan Siap Sukseskan Zero Waste dan Citarum Harum

oleh -
Ratusan Sekolah Di Kota Cimahi Nyatakan Siap Sukseskan Zero Waste dan Citarum Harum

sorotindonesia.com, CIMAHI,- 210 satuan pendidikan negeri dan swasta mulai dari tingkat SD, SLTP dan SLTA sederajat di Kota Cimahi menyatakan siap untuk turut menyukseskan program pengurangan sampah zero waste dan Citarum Harum.

Hal tersebut diungkapkan oleh para kepala sekolah tersebut di acara sosialisasi zero waste dan Citarum Harum yang disampaikan oleh Kepala Disdik Kota Cimahi, Hendra Gunawan, Kepala DLH Kota Cimahi, Mochammad Ronny serta Dansektor 21 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Yusep Sudrajat di Aula Gedung A Kantor Pemkot Cimahi, Senin (27/1/2020).

“Ada ribuan siswa di Kota Cimahi ini dari mulai tingkat SD, SMP dan SMA. Jika satu siswa saja memproduksi 3 sampah plastik sekali pakai perhari dari jajanan, berapa banyak sampah yang terkumpul. Nah, Bila masing-masing diwajibkan menggunakan misting dan tumbler, produksi sampah di Cimahi ini akan jauh berkurang,” jelas Dansektor 21.

“Kira-kira bisa atau tidak kita melaksanakan itu?” tanya Dansektor 21 kepada para kepala sekolah yang hadir.

“Bisa,” jawab para kepala sekolah serentak.

Sebelumnya, Kepala DLH Kota Cimahi menjelaskan bahwa produksi sampah di wilayah kota industri ini rata-rata perharinya 270 ton.

“Sampah di Kota Cimahi itu perhari rata-rata 270 ton. Kita baru mampu mengolah sebanyak 259 ton, sisanya sekitar 10 ton masih tersebar,” jelas M. Ronny.

“Anggaran untuk mengangkat sampah tersebut sebesar Rp 11 miliar. Jumlah itu habis untuk mengangkut sampah ke TPA,” terangnya.

Ronny berharap, jika pengelolaan sampah mulai dari sumber sudah bisa ditekan, bisa menghemat anggaran sampah untuk digunakan hal lain, semisal untuk pendidikan.

Kesempatan yang sama, Kepala Disdik Kota Cimahi, Hendra Gunawan pada kesempatan berbicaranya menekankan terhadap program pengurangan sampah zero waste, “Ada sekitar 51 ribu siswa SD dan 28 ribu siswa SMP di Kota Cimahi saat ini,” ujarnya.

“Itu yang berada di Disdik Kota Cimahi, belum jumlah siswa SMA dan sekolah yang berada dibawah Kementerian Agama,” jelas Hendra.

“Kalau satu sekolah memproduksi sampah rata-rata 90 kilogram perhari, dikalikan jumlah sekolah yang ada, kontribusinya cukup lumayan,” jelasnya lagi.

Oleh karena itu, Hendra Gunawan menerapkan kerjasama dengan DLH Kota Cimahi untuk pengangkutan sampah dari sekolah untuk penilaian yang akan dipresentasikan saat peringatan HGN (Hari Guru Nasional).

“Tahun 2020 ini, selama 10 bulan kedepan di setiap sekolah sampahnya diambil UPT persampahan DLH. Kita ingin lihat, perubahannya signifikan atau tidak,” jelas Hendra.

“Nanti hasilnya akan dipresentasikan saat HGN, untuk mendapatkan penghargaan. Kita akan rekap sampai dengan bulan Oktober, makin kecil jumlah sampah, makin bagus,” terangnya.

Penilaian ini, diungkapkan oleh Hendra tidak mengandung sanksi. “Ini tidak akan ada sanksi, hanya berlomba-lomba untuk kebaikan. Kita sedang mengarah ke zero waste, minimal kita mengurangi sampah secara optimal,” ungkapnya.

Program pengurangan sampah ini, lanjut Hendra Gunawan, seperti pembiasaan menggunakan misting dan tumbler adalah juga penanaman karakter siswa.

“Anak-anak jadi rajin mencuci misting atau wadah makannya sendiri, itu merupakan bagian dari penanaman karakter siswa,” pungkasnya.

serta di program ini ada penanaman dan pembangunan karakter siswa,” ungkapnya.

Dansektor 21 Paparan Tentang Kerjasama Pentahelix Dalam Menangani Restorasi DAS Citarum
Dansektor 21 Satgas Citarum Harum, Kolonel Inf Yusep Sudrajat.

Pada acara kolaborasi program zero waste dan Citarum Harum tersebut, Dansektor 21 Kolonel Inf Yusep Sudrajat berkesempatan memaparkan tentang kerjasama pentahelix dalam menangani DAS Citarum.

Berawal dari viralnya Sungai Citarum menjadi salasatu sungai terkotor di dunia pada akhir tahun 2017, yang tentunya mencoreng martabat warga Jawa Barat khususnya dan Indonesia secara umum, maka dari itu TNI Kodam III Siliwangi turut mengambil peran bersama pemerintah pusat dan daerah dalam memperbaiki sungai kebanggaan warga Jawa Barat tersebut.

Selain sampah, permasalahan DAS Citarum lainnya yang disampaikan oleh Kolonel Yusep pada kegiatan tersebut, diantaranya adalah lahan kritis di kawasan hulu sungai, limbah industri, keramba jaring apung, kotoran hewan dan tinja, sedimentasi, dan bangunan liar di bantaran sungai.

Dikatakan oleh Dansektor 21 yang menangani anak dan cucu Sungai Citarum di wilayah sebagian Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang dan Kota Cimahi ini, penanganan permasalahan DAS Citarum selama program Citarum Harum bergulir sesuai Perpres No.15 tahun 2018, tidak bisa hanya diselesaikan oleh satu pihak, tapi harus dengan seluruh pihak, diantaranya dengan konsep kerja pentahelix.

Kepada wartawan dijelaskan oleh Dansektor 21 usai kegiatan, “Hari ini, Senin tanggal 27 Januari 2020, kita Sektor 21 melaksanakan paparan sosialisasi tentang program Citarum Harum kepada seluruh kepala sekolah yang ada di Cimahi,” jelasnya.

“Tadi ada peserta yang belum paham dengan program Citarum Harum, sehingga memberikan apresiasi atas kegiatan sosialisasi ini. Mudah-mudahan kedepannya kita bisa terus tindaklanjuti. Terpenting adalah bagaimana keterlibatan dan kontribusi siswa dan pelajar SD, SMP dan SMA sederajat terhadap program Citarum Harum ini,” urai Dansektor 21.

Ia juga berharap dan mendorong Kota Cimahi ini menjadi kota percontohan untuk mengurangi sampah plastik mulai di tingkat sekolah.

“Tadi sudah ada penyampaian dan semua sepakat bahwa anak sekolah di Kota Cimahi ini akan membawa rantang atau misting untuk makanannya, dan membawa tumbler air minum. Ini penting, sehingga mengurangi jumlah sampah plastik jajanan. Kalau itu bisa dilaksanakan, mudah-mudahan sampah plastik di Kota Cimahi ini semakin sedikit atau bahkan hilang di sekolah-sekolah,” harap Kolonel Yusep.

Pemkot Cimahi Akan Keluarkan Regulasi Guna Mendorong Pengurangan Sampah Plastik
Walikota Cimahi, Ajat Muhammad Priatna.

Walikota Cimahi, Ajay M. Priatna, yang berkesempatan hadir pada tengah waktu kegiatan sosialisasi tersebut, kepada wartawan mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengeluarkan regulasi untuk mengurangi sampah plastik.

“Kita dari Pemerintah Kota Cimahi akan membuat regulasi, untuk memperkecil khususnya limbah sampah plastik,” ujarnya.

“Kini di rapat-rapat tidak ada lagi air minum dalam kemasan, kita menggunakan gelas, dan kita harus melakukan upaya ini bersama-sama supaya kota ini akan semakin baik di bidang lingkungan,” tambah Ajay yang saat masuk ke ruang aula sambil membawa tumbler.

Alasan mengundang para kepala sekolah dan guru pada kegiatan sosialisasi ini, diutarakan juga oleh Ajay agar mereka bisa ikut mengedukasi masyarakat disekitarnya.

“Kenapa hari ini kita mengundang para guru, agar bisa ikut mengedukasi masyarakat  di wilayahnya,” terangnya.

Diuraikan oleh Walikota Cimahi ini, “Hari ini kita berkumpul dengan para guru dan kepala sekolah SD, SMP, SMA se-Kota Cimahi dengan menghadirkan narasumber Dansektor 21 Kolonel Inf Yusep Sudrajat. Hari ini kita membicarakan hal penting,” tegasnya.

“Kota Cimahi ini luasnya kecil, penduduknya banyak dan banyak industrinya. Industri itu bisa membawa berkah dan bisa membawa musibah karena limbahnya. Saya katakan tadi untuk kita tidak menambah kerusakan lingkungan. Ada namanya limbah domestik, yakni limbah rumah tangga, limbah buang kita sehari-hari, contoh kecilnya dalam membuang sampah, membatasi sampah plastik khususnya, dulu kita minum air dalam kemasan, sekarang menggunakan Tumbler. Lalu bahayanya menggunakan stryoform dan lain sebagainya.

“Kota ini harus dijaga oleh kita sendiri yang tinggal di Kota Cimahi,” tutupnya.

[St]

Comments

comments