Dari Program “Ketuk Pintu” Kabupaten Murung Raya Masih Tinggi Pengidap Tuberculosis

oleh -
Tuberculosis
Spanduk Kegiatan Hari TB Se-Dunia

Murung raya, sorotindonesia.com – Hari TB sedunia pada tahun 2017 ini jatuh pada tanggal 24 Maret setiap tahunnya, kegiatan ini mengusung tema “gerakan masyarakat menuju Indonesia bebas Tuberculosis”,  dengan konsep kegiatan dari rumah ke rumah atau “ketuk pintu”, harapan dari kegiatan ini adalah nantinya petugas kesehatan yang ada di tiap puskesmas dan pustu-pustu yang ada di tiap kecamatan dan desa dapat menemukan pasien yang punya gejala tuberculosis. Program ketuk pintu ini bertujuan agar lebih efektif untuk menemukan pasien TB dari rumah ke rumah di screning, diberikan penyuluhan, jika ada gejala maka dapat dilakukan pemeriksaan dan juga rujukan ke layanan kesehatan.

Marijo, SKM pengelola Program TB Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya menjelaskan, “Petunjuk dari pihak Kementerian Kesehatan kegiatan ini dilaksanakan tanggal 1 – 23 Maret, dan seharusnya dalam juknis kegiatan ini harusnya menggunakan kader LSM Kesehatan, karena kita di Kabupaten Murung Raya belum ada kader LSM Kesehatan maka kita berdayakan petugas pustu dan puskesmas”, jelasnya, Senin (27/3).

Tuberculosis
Marijo, SKM Selaku Pengelola TB Di Dinas Kesehatan kabupaten Murung Raya Saat Diwawancarai di Ruang Kerjanya, Senin (27/3)

“Hasil dari kegiatan ini didapatkan data total yang dikunjungi 2.688 Rumah, 7.356 orang yang discrening, 340 pasien yang terduga TB, 248 pasien yang melakukan tes, yang positif pengidap TB 12 orang data ini dari 14 puskesmas minus 1 puskesmas dari Desa Muara Joloi Kecamatan Seribu Riam dikarenakan keterbatasan signal HP dan internet”, tambahnya.

Dari data dinas kesehatan provinsi kalimantan tengah hasil kegiatan “ketuk pintu TB” tahun 2016 dari kabupaten murung raya menduduki peringkat pertana untuk kunjungan dari rumah ke rumahnya dari 11 kabupaten yang melapor ke pihak Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah. Kabupaten Murung Raya untuk angka pengidap TB masih tinggi di tahun 2016 yang lalu.

Berangkat dari kegiatan hari TB sedunia yang jatuh pada tanggal 24 Maret lalu Pengelola TB mengharapkan dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Murung Raya yang utama untuk administrasi berupa Surat Keputusan Bupati untuk percepatan Murung Raya Bebas TB sesuai dengan target nasional yang menargetkan indonesia bebas TB tahun 2035, dukungan dana untuk penemuan penderita aktif, pelatihan-pelatihan dan sarana prasarana untuk petugas dilapangan karena untuk diagnosa TB ini harus menggubakan alat Mikroskop dan alat ini hanya ada beberapa puskesmas yang punya alat tersebut.

“Temuan lapangan yang sudah ditangani di tahun 2016 yang lalu sampai dengan saat ini kami masih menangani pasien-pasien tersebut, seperti pengobatan rutin dan diberikan edukasi atau pengarahan bahwa pengobatan TB ini harus rutin selama 6 bulan tanpa putus-putus. Karena jika terputus maka respon penyakit si pasien akan lebih resisten terhadap obat bersebut dan harus dengan obat yang lebih tinggi dosisnya, dan di tempat kita ini sudah ada 1 orang pasien yang tidak disiplin selama 6 bulan”.

“Untuk di murung raya ini hasil program ‘ketuk pintu’ sudah ada 3 orang pengidap TB HIV, harapan kedepan bagi masyarakat untuk menanggulangi, mengurangi angka penularan dan kematian akibat TB di murung raya agar masyarakat lebih peduli dengan kesehatannya jika batuk berkepanjangan selama 2 minggu atau lebih bisa langsung memeriksakan kesehatannya di layanan kesehatan terdekat, jika ada pasien TB yang sedang dalam pengobatan agar keluarganya lebih memantau konsumsi obatnya agar jangan sampai putus-putus proses pengobatannya”, pungkas Marijo. (yud)

Comments

comments