Partai Demokrat Masih Simpan Nama Untuk Bertarung di Pilgub Jabar

oleh -

Partai Demokrat merupakan salasatu partai yang dinilai masih sepi pemberitaannya terkait dengan Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018 Jabar, kendati ada kadernya yang sering diberitakan layak untuk maju dalam kontestasi politik bergengsi ini.

Partai Demokrat sepertinya memilih untuk tidak agresif dan tetap untuk melakukan pengamatan perkembangan konstelasi politik di Jabar ketimbang mengungkapkan pernyataan-pernyataan kontroversial kepada publik. Karena sepi pemberitaan itu, menjadikan partai ini seolah luput dari amatan publik, termasuk potensi – potensi yang ada di internal partai ini.

Aliansi Masyarakat Untuk Hak Asasi Manusia, Demokrasi dan keadilan hukum ( Amandemen ), Cepi Alhumaedi mengatakan, Demokrat masih ada stok kader yang dinilai mumpuni memimpin Jabar. “Bukan kader yang sering wara-wiri dipemberitaan ya. Kami melihat ada satu kader potensial untuk memimpin Jawa Barat, tapi kami heran mengapa jarang disebut. Padahal dia punya bekal kapabilatas yang cukup, ” ujar Cepi.

Lanjut Cepi, mendorong sebanyak-banyaknya figur untuk bermunculan ke permukaan merupakan salasatu pendidikan demokrasi yang sehat bagi masyarakat Jawa Barat, “Sudah kewajiban kami untuk mendorong figur sebanyak-banyaknya, semakin banyak pilihan, semakin baik. Setiap warga Jabar, terlebih putra daerah dan memiliki potensi berhak diberikan ruang. Apalagi figur itu punya posisi penting di partai itu. Punya jasa cukup besar dalam turut membesarkan partai. Kita coba angkat, biar publik nanti yang menentukan, layak atau tidak. Kita justru ingin merubah tradisi, bahwa popularitas bukan satu-satunya indikator. Karena populer juga bukan jaminan, ” kata Cepi.

Masih kata Cepi, Amandemen akan terus berupaya mengingatkan publik Jabar agar jangan terjebak dalam penggiringan opini publik, “Objektif dalam memilih dan menilai. Clean and clear, berpengalaman, memiliki kapabilitas, mampu berkomunikasi dengan semua kalangan, termasuk partai,  secara santun dan sosok yang tidak jumawa dan komitmen. Kalau sudah tidak komitmen, jangan harap akan membawa kebaikan bagi warga Jabar. Kalau bicaranya saja tidak bisa dipegang, bagaimana mau kita percaya. Jangan menilai dari make up-nya saja. Buat apa casing bagus, tapi mesin KW, ” ujarnya.

Ditanya soal nama, Cepi menjawab, itu bukan ranahnya. “Kalaupun kita buka sekarang, bukan kuda hitam dong. Untuk menyebut nama ya nanti partai Demokrat yang buka. Kalau kita sebut, nanti kita dibilang promosi. Kita tidak mau di cap sebagai penerima pesanan, ” tambahnya.(*)

Comments

comments