Kolonel Yusep Sidak IPAL CV Daya Utama Logam Cimahi

oleh -

CIMAHI,- Dansektor 21 Satgas Citarum Kolonel Inf Yusep Sudrajat, S.IP, M.Si., laksanakan giat sidak ke CV Daya Utama Logam, Jl. Cibaligo, Kota Cimahi, Jumat (22/3/2019).

Kegiatan tersebut untuk mengecek keberadaan dan operasional IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang dimiliki perusahaan yang memproduksi aksesoris berbahan logam itu.

Kolonel Yusep tampak mengamati dan mencermati proses produksi hingga ke IPAL. Meski limbah cair yang dikeluarkan bisa terbilang sedikit, namun nyatanya CV Daya Utama Logam mengelolanya dengan maksimal sebelum hasil olahan limbah itu dibuang ke aliran sungai.

Selain hasil limbah akhir berwarna jernih, juga sudah ada bak ikan di outlet IPAL yang berisi ikan koi hidup. Jernih dan ada ikan hidup merupakan standar parameter Satgas Citarum untuk industri yang berpotensi membuang limbah ke DAS Citarum.

“Kita sudah sama-sama lihat mulai dari proses produksi hingga pengolahan limbah, meski hanya menghasilkan limbah cair sebanyak rata-rata dua meter kubik perhari, perusahaan Daya Utama Logam ini mengolah limbahnya dengan serius, karena sekecil apapun limbah yang dikeluarkan harus diolah dengan baik,” ujar Kolonel Yusep saat memberikan keterangannya kepada awak media yang turut menyaksikan kegiatan sidak.

“Ini juga sebagai komitmen satgas Sektor 21 dalam melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada seluruh industri penghasil limbah cair, untuk secepatnya mengembalikan ekosistem di DAS Citarum sesuai perintah dari Perpres No. 15 tahun 2018. Setahun pertama, satgas lebih memprioritaskan industri skala besar dan saat ini kita akan terus dorong seluruh skala indsutri melakukan perbaikan pengolahan limbahnya,” tegasnya.

“Saya ucapkan terimakasih kepada pihak perusahaan, karena sudah melakukan perbaikan, baik instalasi pengolahan sehingga menghasilkan limbah yang aman bagi lingkungan, sesuai parameter yang diterapkan satgas selama ini, jernih dan terdapat ikan yang hidup di outlet sebelum pembuangan,” tandas Kolonel Yusep.

Ditempat yang sama, Samuel Setiadjie selaku Direktur CV Daya Utama Logam menyampaikan bahwa perusahaannya hanya menghasilkan limbah cair yang relatif sedikit (2 meter kubik perhari), di proses dengan metode kimia.

“Melalui proses produksi pencucian dan pewarnaan, limbah cair dihasilkan dengan jumlah yang sedikit sekali. Limbah cair masuk ke inlet (bak penampungan), setelah di inlet ada proses koagulasi dengan obat kimia PAC, aqua clear dan NaoH, setelah itu ditampung di outlet akhir untuk selanjutnya dibuang dengan kondisi aman,” ungkapnya.

Ditambahkan oleh Budi Rismawan selaku Manajer SDM dan Umum, IPAL perusahaannya memiliki kapasitas pengolahan limbah yang mampu menampung 640 meter kubik. “Karena sesuai dengan jumlah produksi yang sedikit, jadi proses limbah yang ada tidak membuat keteteran dalam pengolahan,” ujarnya.

Bahan baku produksi yang digunakan perusahaan yang berdiri sejak 1986 ini antara lain, Zinc Alloy Kuningan, dan Besi.

Sebenarnya, tambah Budi, hasil limbah yang dihasilkan perusahaan ini sejak lama mengolah dan menghasilkan limbah yang baik. Sementara, “untuk kolam ikan ini, suatu tantangan bagi perusahaan kami setelah ada sosialisasi dari satgas. Karena untuk pengolahan dibutuhkan proses yang sempurna sehingga makhluk hidup bisa beradaptasi di lingkungan air yang ada di bak,” pungkasnya. [Cy|St]

Comments

comments