“Tiba-tiba saja netizen dihebohkan dengan adanya temuan bahwa diduga sebuah pesawat cina digunakan untuk mengangkut rombongan peziarah pada acara ziarah ke makam Bung Karno di Blitar didalamnya terdapat rombongan Ibu Megawati serta terdapat salah seorang kandidat Gubernur DKI Jakarta 2017”
Jakarta—Akankah DKI Jakarta dikuasai Partai Komunis Cina (PKC)?, pertanyaan tersebut menjadi pertanyaan sebagian besar masyarakat Jakarta pada khususnya dan masyarakat seluruh Indonesia pada umumnya, pasalnya belakangan ini beredar luas di media social tentang berbagai Indikasi sebagai bentuk masuknya Partai Komunis Cina ke Indonesia.
Indikasi-indikasi yang dimaksud sangat masuk akal dan cukup beralasan. Baru saja dokumen yang menyebutkan bahwa Partai Komunis Cina mendukung salah satu calon Gubernur DKI pada Pilkada 2017 beredar luas di Media Sosial. Dokumen yang sangat jelas menyebutkan aktifitas yang dilakukan oleh Partai Komunis Cina dalam upaya memenangkan salah satu calon Gubernur DKI.
KTP Palsu Dicetak Di Cina
Belum lagi isu yang berkembang dengan banyaknya KTP palsu yang menurutnya banyak dicetak di Cina. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang mengakui, E-KTP palsu banyak dicetak di China dan Paris menjadi indikasi bisa dimanfaatkan untuk kemenangan salah satu calon pada Pilkada DKI 2017 dan migrasi warga negeri Tirai Bambu ke Indonesia.
Dikutip dari suara nasional hal tersebut dikatakan pengamat politik Ahmad Baidhowi Selasa (4/10) “Apalagi untuk menjadi pemilih di Pilkada DKI Jakarta hanya dengan E-KTP, dan siapa yang sudah siap dengan E-KTP termasuk yang palsu?” kata Baidhowi.
Pesawat Cina
Kemudian bersamaan dengan maraknya isu dukungan Partai Komunis Cina pada Pilkada DKI 2017, belum lama ini salah satu calon Gubernur DKI pada saat melakukan kegiatan ke Jawa Timur, mereka menggunakan pesawat Partai Komunis Cina, hal tersebut membuat seluruh masyarakat Indonesia semakin yakin bahwa PKC benar sedang melakukan manuver guna memenangkan salah satu calon.
Analisa Indikasi Yang Cermat
Selanjutnya yang menjadi pertanyaan bagi kita bersama, kenapa PKC sangat serius untuk memenangkan salah satu Calon Gubernur DKI tertentu dalam Pilkada 2017, banyak para pengamat mengatakan, bahwa selain untuk memasukkan warga negaranya ke Indonesia, ada unsur bisnis yang masih menjadi target dari Partai Komunis Cina diantaranya Reklamasi pantai dan penyelesaian jalur kereta cepat Jakarta-Bandung.
Dengan melihat indikasi diatas, apakah masyarakat Jakarta masih tetap tinggal diam dan membiarkan Jakarta akan menjadi bagian dari PKC?, kesempatan masih ada, Pilkada 2017 menjadi penentu bahwa DKI Jakarta akan tetap dalam naungan Indonesia atau menjadi daerah yang berada dalam bayang-bayang Partai Komunis Cina. Mari kita buktikan.
Selvia Yovana – Satrya-bhq