Bandung Share, Berbagi Ide dan Inspirasi di Kopi Kelenteng

oleh -

BANDUNG,- Bandung Share adalah wadah tempat berkumpul untuk berbagi ide, cerita, dan inspirasi. Kegiatan yang di gagas oleh Galih Sedayu CEO Ruang Kolaborasa ini, sudah berjalan efektif sejak setahun lalu sebagai satu program edukasi. 

Sorotindonesia pun berkesempatan mengikuti kegiatan pertemuan Bandung Share yang digelar di “kedai” Kopi Kelenteng Jl. Kelenteng, Kota Bandung, Senin (31/7/2017). 

Pada pertemuan tersebut dibahas tentang Bagaimana Membangun Semangat Memulai Bisnis Kopi. Hadir pada pertemuan yang bertajuk Bandung Share #12 komunitas dari berbagai latar belakang. Pemusik, mahasiswa, pegiat film, dan sebagainya. 

Narasumber langsung dari pemilik kedai Kopi Kelenteng, Sylvie Purnamsidi. Disini Sylvie menceritakan pengalamannya membangun bisnis kedai Kopi. Acara berlangsung interaktif dan dipandu oleh Galih Sedayu. 

Galih Sedayu saat berbincang dengan sorotindonesia seusai acara menjelaskan, gagasan pembentukan Bandung Share ini karena melihat banyaknya potensi kreatifitas di Kota Bandung. “Saya melihat Bandung sebagai kota kreatif, perlu ada forum sehingga kreatifitas itu bisa diwartakan dan dibagikan,” ungkap Galih. 

“Kebetulan saya punya lembaga kecil yang namanya Ruang Kolaborasa, berkantor di Surapati Core Blok M 32. Darisitu kita meng-create suatu program edukasi yang namanya Bandung Share,” jelas Galih menceritakan awal pembentukan Bandung Share. 

Ditambahkan lebih lanjut oleh Galih bahwa pihaknya berkomitmen pada program edukasi ini, lebih ke berbagi cerita, berbagi ide dan inspirasi yang menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang disiplin. “Narasumber itu ada bermacam-macam, dari mulai dibidang musik, lingkungan hidup, seni budaya, dan lain-lain,” terang Galih. 

Menurut Galih, yang mau ikut acara Bandung Share ini gratis, disediakan form online di google form. “Yang mau berpartisipasi ikut dalam acara berbagi ini tinggal mengisi form di ruangkolaborasa.com, siapapun, nanti acaranya (yang digelar satu bulan satu kali) diumumkan di sosial media seperti Twitter, Facebook, FB,” terang Galih. 

Kopi Kelenteng Apresiasi Gelaran Bandung Share

Sylvie Purnamsidi saat ditemui sorotindonesia di kesempatan yang sama mengungkapkan apresiasinya terhadap gelaran Bandung Share. “Forum ini bagus untuk kita membangun komunikasi, saling berbagi informasi,” ungkap Sylvie. 

Pada kesempatan diskusi, Sylvie sempat memberikan “ilmu”nya dalam membangun bisnis kedai kopi. 

“Saya memulai bisnis kopi dari tidak tahu apa-apa tentang kopi. Saya belajar, aktif di komunitas, melakukan research ke kedai kopi dan bedah internet,” ujar Sylvie menerangkan. 

Lebih lanjut dijelaskan oleh Sylvie, Indonesia itu 5 besar dunia penghasil kopi di dunia dan di Indonesia sendiri meminum kopi itu sudah menjadi habbit. Jadi bisnis kopi merupakan sesuatu yang menjanjikan. 

“Dalam membangun bisnis kedai kopi, bila sudah running, jangan mudah patah semangat. Saya pun saat running tetap banyak belajar. Dan saya baru tahu, di bisnis kedai kopi itu ‘ilmu sosial’nya lebih banyak,” ujarnya sambil tersenyum. 

Ilmu sosial yang dimaksudnya adalah kopi bisa lebih enak dinikmati sambil kita berkomunikasi. “Enak itu bukan dari cara membuatnya saja, tapi bagaimana pelanggan bisa merasa nyaman,” terang Sylvie. 

Terpenting menurut Sylvie adalah jangan saling menjelekan rekan seusaha. Tapi bersama berfikir bagaimana kedai kopi di Kota Bandung bisa menjadi ikon dan terus berkembang. (*)

Bandung Share di Kopi Kelenteng
Foto : Galih Sedayu (kiri) menyerahkan souvenir kepada Sylvie Purnamsidi (kanan) seusai acara Bandung Share di Kopi Kelenteng, Jl. Kelenteng, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Comments

comments