Ada Warga Negara Asing Di Sarang Mahasiswa Separatis, Warga Surabaya Tolak Pelaksanaan HUT Papua Barat

oleh -
Ada Warga Negara Asing Di Sarang Mahasiswa Separatis, Warga Surabaya Tolak Pelaksanaan HUT Papua Barat
[Foto : Dok. istimewa]

Surabaya,- Informasi yang beredar di kalangan masyarakat mengenai adanya rencana peringatan HUT Papua Barat di Kota Surabaya, akhirnya menuai respon dari sejumlah pihak.

Seluruh elemen masyarakat yang mengatasnamakan diri dari Aliansi Surabaya Melawan Separatisme, beramai-ramai mendatangi asrama mahasiswa Papua yang berlokasi di Jalan Kalasan, Nomor 10, Kota Surabaya. Jumat, (30/11/2018).

Tidak hanya itu saja, selain memasang spanduk di pagar asrama mahasiswa Papua, massa juga bergerak menuju Mapolrestabes Surabaya guna memberitahukan perihal keberadaan informasi tersebut.

Dwi Oetomo, koordinator Aliansi Surabaya Melawan Separatisme menyebut, warga Surabaya sangat menolak tindakan separatisme. Bahkan, menurut Dwi, keberadaan paham separatisme di Surabaya dinilai dapat merusak kondusifitas hingga mengganggu kenyamanan warga yang selama ini sudah terwujud dengan baik.

“Kami arek Surabaya dengan tegas, menolak dan siap melibas separatis di Surabaya,” ucap Dwi, lantang.

Selain itu, kata Dwi, dirinya juga mengimbau aparatur TNI dan Polri di Surabaya untuk segera mengambil langkah tegas mengenai keberadaan rencana deklarasi Papua Barat tersebut.

“Kami meminta kepada aparat TNI-Polri untuk segera menindak para pelaku Separatis. Siapapun mereka,” pinta Dwi Oetomo.

Perlu diketahui, menurut sumber informasi yang enggan disebutkan identitasnya, rencana peringatan HUT West Papua ke-57 yang rencananya bakal digelar di Kota Surabaya itu, disinyalir kuat mendapat dukungan dari pihak asing. Dugaan itu diperkuat ketika Wanda (37), warga negara asing yang diketahui berasal dari negara Australia menjadi salah satu panitia berlangsungnya rapat pembahasan pada pelaksanaan HUT West Papua.

Ironisnya, kedatangan Wanda tersebut, juga mendapat pengawalan ketat dari salah satu pihak LBH Surabaya.

Diduga, hingga saat ini, warga asing tersebut masih berada di asrama mahasiswa Papua. [*]

Comments

comments