Ada 16 Zona Megathrust yang Berpotensi Timbulkan Tsunami di Indonesia

oleh -
oleh
Widjo Kongko, dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Jakarta, [Sorot Indonesia] – Indonesia adalah negara maritim yang sebagian besar penduduknya hidup di daerah pesisir. Namun Indonesia juga merupakan wilayah yang rawan dilanda tsunami karena memiliki banyak sesar aktif yang berpotensi menghasilkan gempa dangkal di lautan dekat pesisirnya.

Menurut penjelasan Widjo Kongko, ahli tsunami sekaligus Perekayasa Bidang Kelautan Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamika Pantai (BTIPDP) dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Indonesia menjadi negara yang rawan gempa karena negara ini dikelilingi oleh tiga lempeng tektonik yang terus bergerak, yakni lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.  Berdasarkan data dari BNPB, selama kurun waktu 400 tahun terakhir, dari tahun 1629 hingga 2018, tercatat tsunami telah menghantam Indonesia sebanyak 120 hingga 130 kali. Yang terakhir adalah tsunami yang terjadi di Selat Sunda pada 22 Desember 2018 dan di Palu pada 28 September 2018.
Megathrust bisa diartikan sebagai gerak sesar naik yang besar. Indonesia memiliki 16 zona megathrust yang tersebar di berbagai daerah. Mereka antara lain tersebar di daerah Aceh-Andaman, Nias-Simelue, Batu, Mentawai-Siberut, Mentawai-Pagai, Enggano, Selat Sunda, Jawa Barat, selatan Jawa, Bali, Sulawesi, Banda, dan utara Papua.
Sebagai contoh, zona megathrust yang ada di selatan Jawa. Potensi gempa yang ditimbulkan dari megathrust ini bisa berkekuatan sekitar 7 hingga 9 magnitudo. Selain itu, potensi ketinggian tsunami yang ditimbulkan dapat mencapai 20 hingga 30 meter.
Upaya yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi jatuhnya korban akibat potensi tsunami ini, salah satunya adalah dengan membuat peta rendaman tsunami yang bisa menjadi acuan perencanaan tata ruang wilayah pesisir selatan Jawa. Peta ini bisa menjadi peta dasar untuk pemodelan tsunami dengan basis parameter sumber gempa di selatan Jawa.
Nantinya, peta rendaman tsunami ini akan diberikan kepada pemerintah daerah setempat untuk kemudian bisa menjadi bahan kajian risiko bencana, menghitung potensi korban meninggal, menghitung kerugian, dan di mana saja lokasi yang kemungkinan terdampak gempa dan tsunami.

Comments

comments

Tentang Penulis: baihaqi

"katakan yang benar meskipun pahit akibatnya.."